Fakta Negara Laos
Laos menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan. Salah satu daya tarik wisata Laos adalah banyaknya kuil-kuil dan pagoda di sana.
Tengok saja Pha That Luang yang terkenal akan stupa emasnya dan menjadi destinasi favorit wisatawan. Tapi tak hanya itu saja, Laos ternyata memiliki beberapa fakta menarik, lho.
Apa saja? Yuk, simak tujuh fakta menarik tentang Laos yang kumparan rangkum, seperti dilansir Seasia.
1. Negara yang Terkurung di Asia
Laos merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang mendapat julukan sebagai 'The Land Lock' atau 'Tanah yang Terkunci'. Julukan tersebut dikarenakan Laos dikelilingi negara-negara Asia Tenggara lainnya, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.
Bahkan, Laos menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki pantai sama sekali. Meski tidak memiliki pantai, Laos punya segudang destinasi wisata yang menarik dikunjungi, lho. Misalnya Bolaven Plateau, Luang Prabang, hingga Pha Tat Luang yang terkenal karena stupa emasnya. 2. Negara yang Paling Banyak Dibom
Selain menjadi negara yang terkurung di Asia, Laos menjadi negara yang paling banyak di bom oleh Amerika Serikat ketika Perang Vietnam berkecamuk. Selama sembilan tahun, yaitu pada 1964-1973, Amerika Serikat menjatuhkan lebih dari 2 juta ton bom di seluruh Laos dan sekitar 30 persen di antaranya tidak meledak.
Kini, sejumlah besar bom yang tidak meledak membuat sebagian besar lahan tidak dapat digunakan untuk bertani. Karena dikhawatirkan bom-bom tersebut masih aktif dan bisa saja mengancam keselamatan penduduk sekitar.
3. Konsumen Beras Ketan Tertinggi di Dunia
Laos merupakan satu-satunya negara di Asia Tenggara yang menjadi konsumen beras ketan tertinggi di dunia. Konsumsi per kapita beras ketan di Laos mencapai 345 pound atau 156 kg setiap tahunnya.
Hal ini dikarenakan beras ketan menjadi makanan pokok di negara dengan Ibu Kota di Vientiane ini. Bahkan, orang Laos menganggap dirinya sebagai “luk khao niaow” atau “anak-anak dari ketan".
Nasi ketan biasanya disajikan manis, asam, atau difermentasi. Barulah disajikan dengan makanan lainnya.
4. Dijuluki Negeri Seribu Gajah
Selama ini tentu kita tahu kalau gajah menjadi ikon bagi Thailand. Bahkan, Thailand juga mendapat julukan sebagai Negeri Gajah Putih.Tapi enggak hanya Thailand, negara Laos yang dahulu berbentuk kerajaan ini juga dikenal dengan julukan “Negeri Seribu Gajah”. Menariknya lagi, nama Laos sendiri berasal dari kata “Lan Xang” yang memiliki arti “kerajaan gajah” yang berdiri sekitar abad ke-14.
Namun sayangnya, populasi gajah di negara itu telah berkurang secara drastis akibat praktik penebangan liar. Kini, populasi gajah di Laos jumlahnya hanya sekitar 1.000 ekor saja.
5. Bahasa Laos Memiliki Kemiripan dengan Bahasa Thailand
Bahasa Lao merupakan bahasa nasional yang dipergunakan oleh seluruh penduduk Laos. Menariknya, Bahasa Lao memiliki kemiripan dengan Bahasa Thailand. Hal ini dikarenakan penutur kedua bahasa dapat saling memahami satu sama yang lainnya. Tak hanya terdapat beberapa kata yang mirip, Bahasa Lao dan Thailand sama-sama menggunakan penekanan nada untuk menyatakan sebuah konteks.
Meski Bahasa Laos memang mirip dengan Bahasa Thailand, tapi tidak sama persis, ya. Seperti contohnya kata ‘bo ao’ dalam Bahasa Lao dan ‘mai ao’ dalam Bahasa Thailand yang berarti ‘tidak mau’.
6. Beerlao Jadi Salah Satu Bir Terbaik di Asia
Beerlao merupakan salah satu bir terbaik di Asia yang dimiliki Laos. Bir yang terbuat dari beras Jasmine dan ragi yang diimpor dari Jerman ini sudah amat terkenal, bahkan menyabet beberapa penghargaan.
Beerlao pernah memenangkan penghargaan kualitas emas Monde Selection pada tahun 2006 dan 2010, serta menerima perak pada tahun 2003. Bir ini juga telah dipublikasikan secara luas, seperti di Wall Street Journal dan New York Times.
7. Perayaan Tahun Baru di Laos
Jika umumnya sebuah negara merayakan awal tahun baru pada 1 Januari, hal ini tidak berlaku di Laos. Negara ini merayakan tahun baru pada 14-16 April setiap tahunnya. Tanggal 13 adalah hari terakhir dari tahun yang lama, dan dianggap sebagai hari pembaruan. Oleh sebab itu, di bulan April kamu akan menemukan banyak perayaan untuk menyambut tahun baru. Seperti perang air, prosesi dan pembacaan doa oleh biksu di kuil-kuil, beragam acara menarik, hingga acara kebudayaan lainnya.
Komentar
Posting Komentar